Download Anime Komik Bahasa Indonesia

Get paid to share your links!

WELCOME IN MY BLOG

Hello.......how are you, I felt happy to be introducing my blog with my latest posts. before reading my post, let's join with this blog. to appreciate the work of writer friends :)

chabul



LINGKUNGAN SEKITAR BANTARAN KALI CILIWUNG
CHARACTER BUILDING





ANGGOTA KELOMPOK :
                         1.      Citra Asri Maulana Siregar       (11113966)
                         2.      Della Puspita K.S.                    (11114392)
                         3.      Dwi Panca Omega                   (11113565)
4.       Elvira Virgonita                        (11114301)
5.      Nia Hanifah                              (11113648)
6.      Nurma Maryaningsih                (11113953)
7.      Riyo Pramana Putra                 (11114131)
8.      Rizky Indah Pratiwi                  (11113556)
9.      Susi Apriani                             (11114281)
10.  Yosca Yansen A.S.                 (11113687)
Dosen Character Building 11.3A.07

Dahlia Sarkawi

BINA SARANA INFORMATIKA KOMPUTERISASI AKUNTANSI
JAKARTA
2012
KATA PENGANTAR

          Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapatmenyelesaikan makalah yang berjudul “Lingkungan Sekitar Bantaran Kali Ciliwung” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Character Building”. Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk Mahasiswa padaumumnya. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dahlia Sarkawi selaku dosen mata kuliah Character Building atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.

Jakarta, 23 Oktober 2012

                                                                                                               (Penulis)


DAFTAR ISI
Kata Pengantar                                                                                                         ii
Daftar Isi                                                                                                                    iii
BAB I      Pendahuluan
1.1                        Latar Belakang Pemilihan Judul                                                            1
1.2                        Ruang Lingkup                                                                                         2
1.3                        Maksud & Tujuan                                                                                    3
BAB II    Permasalahan
2.1                        Identifikasi Masalah                                                                                 4
2.2                        Perumusan Masalah                                                                                 4
BAB III   Pembahasan
3.1                        Kendala                                                                                                     12
3.2                        Alternatif Pemecahan Masalah                                                               12
BAB IV   Penutupan
4.1                        Kesimpulan                                                                                               14
4.2                        Saran                                                                                                          14
Foto Observasi                                                                                                           16
Daftar Pustaka                                                                                                          17

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
          Keadaan Iingkungan suatu daerah merupakan gambaran tentang kondisi masyarakat yang hidup di Iingkungan daerah tersebut. Kualitas Iingkungan dibentuk berdasarkan pola kontribusi masyarakatnya. Menurut UU No.23 Tahun 1997, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu tindakan yang melibatkan banyak orang atau dilakukan oleh anggota masyarakat dominan terhadap Iingkungannya akan mempengaruhi kualitas ekosistemnya. Dengan demikian usaha untuk meningkatkan kualitas Iingkungan merupakan tanggung jawab bersama bukan merupakan tanggungan beberapa kalangan saja.
Sebagai penduduk kota DKI Jakarta, kita seringkali melihat dan mendengar pemberitaan mengenai masalah-masalah yang meliputi kependudukan di ibukota ini. Salah satu masalah yang seringkali diliput dalam pemberitaan mengenai masyarakat adalah tentang pemukiman warga yang berada di sekitar daerah bantaran kali.
          Dengan mendengar hal ini saja, tentu kemudian langsung akrab di benak kita berita-berita terdahulu mengenai masyarakat di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kali sebagai daerah cekungan bumi yang berisi air merupakan Iingkungan yang rentan terhadap gejala penurunan kualitas, karena kali memiliki daerah aliran yang panjang melalui beberapa wilayah yang dihuni beraneka ragam karakter masyarakat. Kondisi kali dapat menurun secara cepat karena kontribusi pencemaran masyarakat tidak dapat dikontrol.
Daerah bantaran Kali Ciliwung dengan komunitas penduduknya yang relative besar merupakan wilayah yang sangat rawan dengan adanya banjir setiap kali Jakarta diguyur hujan deras. Masyarakat yang tinggal disana selama bertahun-tahun benar-benar sudah biasa, bahkan bisa dibilang sudah akrab dengan fenomena banjir yang meliputi wilayah pemukiman mereka tersebut.
          Jakarta sebagai ibukota negara dianggap sebagai panutan oleh daerah lain di Indonesia dan cerminan bangsa Indonesia ditinjau oleh bangsa lain. Kedua hal tersebut menjadikan Jakarta sebagai kota yang memiliki tanggung jawab tinggi dalam hal pembangunan lingkungannya. Perlakuan masyarakat Jakarta terhadap lingkungannya akan dijadikan contoh oleh kota lain untuk dicoba diterapkan di daerahnya.

1.2         Ruang Lingkup
          Masalah yang menyangkut Iingkungan merupakan masalah prinsip yang pada kaitannya perlu upaya multi disipliner yang membutuhkan bantuan dari segala sisi kemasyarakatan; ekonomi, sosial, ideologi, psikologi, statistik, budaya dan pendidikan dalam menuntaskannya. Kampanye merupakan upaya untuk sebanyak-banyaknya menarik perhatian masyarakat terhadap tujuan yang ingin dicapai. Kampanye ini meliputi:
-      Penyebaran informasi kepada masyarakat baik  melalui media massa maupun penyuluhan  langsung  ke masyarakat
-       Gerakan turun ke kali untuk pembersihan fisik dan perbaikan fasilitas yang berada disekitar kali
-       Perbaikan sarana dan prasarana yang menunjang keberhasilan kampanye misalnya  aparat  hukum ,ketertiban  dan lainnya .

1.3         Maksud dan Tujuan
                                                  
          Untuk memenuhi nilai UAS pada mata kuliah CHARACTER BUILDING. Menambah wawasan kami sebagai generasi muda yang peduli akan lingkungan sekitar dan dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup terutama di sekitar Bantaran Kali Ciliwung tersebut serta upaya - upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk mengatasi masalah - masalah yang ada.

BAB II
PERMASALAHAN

2.1         Identifikasi Masalah
          Penurunan kualitas lingkungan kali dapat mempengaruhi Iingkungan suatu daerah secara keseluruhan. Kali akan kehilangan fungsi ekosistemnya, terutama untuk manusia. Secara garis besar inti masalahnya adalah :
-       Apa penyebab penurunan kualitas lingkungan kali?
-       Bagaimana cara memperbaiki  kualitasnya ?
-       Unsur manusia dapat dipastikan terlibat dalam penurunan kualitas tersebut. Di alam ini hanya manusia juga memiliki potensi  kesadaran untuk  memperbaiki  keadaan  lingkungannya. Jadi faktor manusia  perlu ditekankan  dalam pencarian  sebab, dipandang  sebagai  korban maupun  dalam perannya  sebagai potensi  pembaik keadaan.

2.2         Perumusan Masalah
          Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
a.       Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan di sekitar Bantaran Kali Ciliwung ?
b.      Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan tersebut ?
c.       Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan tersebut ?

BAB III
PEMBAHASAN

          Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Sungai berdasarkan kondisi fisiknya akan terbagi menjadi 3 yaitu :
1.      Bagian hulu : pada kondisi hulu aliran air deras, batu-batuan juga besar dan erosi yang terjadi adalah erosi vertikal ke bawah (air terjun).
2.      Bagian tengah : Pada bagian ini aliran air sudah agak tenang, batu-batuan juga sudah tidak besar lagi dan erosi yang terjadi ke samping/horizontal.
3. Pada bagian hilir : pada bagian ini aliran air sudah tenang, batu-batuan juga sudah berubah menjadi kental/pasir dan sudah jarang terjadi erosi.
Sungai berdasarkan debit aliran airnya :
1.      Sungai permanen : Sungai yang debitnya stabil dan tidak dipengaruhi oleh musim. Contoh Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Musi dan Sungai Kapuas.
2.      Sungai periodik : Sungai yang aliran airnya dipengaruhi oleh musim, meluap ketika musim hujan dan kering ketika musim kering. Contoh Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane.
3.      Sungai Episodik ; sungai yang aliran airnya ada hanya di musim penghujan, contoh Sungai Kasada di sumba.
          Di DKI Jakarta sungai yang paling terkenal adalah Sungai Ciliwung. Keberadaan Sungai Ciliwung memang sangat penting bagi kehidupan warga Jakarta. Sebagai urat nadi, kesehatannya perlu dijaga agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, kondisi sebaliknya menimpa sungai yang membelah Jakarta. Keberadaannya yang kian penting tidak lantas membuat warga Jakarta sadar untuk merawat dan menjaga kesehatannya. Bahkan, kian hari kian banyak sampah yang menutupi aliran air dan seiring perjalanan waktu kian banyak rumah-rumah warga yang berdiri di sekitar bantaran Sungai Ciliwung.
          Hal inilah yang membuat kami tertarik untuk mengadakan penelitian/observasi terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung, terutama yang tinggal di daerah Kampung Melayu Jatinegara. Kami memutuskan untuk mengadakan riset disana karena daerah tersebut terkenal sebagai salah satu daerah langganan bajir di Jakarta. Hampir setiap tahun, khususnya pada tiap musim penghujan, daerah ini selalu masuk dalam setiap pemberitaan massa oleh karena daerah ini hampir setiap tahun selalu dihantam banjir.
          Kelurahan Kampung Melayu yang menjadi objek dalam penelitian ini berada di wilayah Jakarta Timur yang merupakan wilayah padat penduduk dengan memiliki 8 RW, 112 RT, 10.018 KK dan 32.334 Jiwa di tahun 2012. Setiap tahunnya mereka selalu mengalami musibah banjir. Kondisi lingkungan bantaran Sungai Ciliwung yang sudah tidak memadai untuk dijadikan tempat bermukim tidak menjadi halangan bagi masyarakat untuk tetap memilih lokasi tersebut sebagai tempat tinggal. Lokasi yang strategis, aksesibilitas yang mudah dan terjangkau meru merupakan salah satu alasan masyarakat tetap memilih tinggal di tempat tersebut. Namun sayangnya mereka sendiri tidak dapat menjaga keseimbangan ekologi lingkungan di sekitar mereka. Masyarakat disana yang 70% bermata pencaharian sebagai pedagang atau wiraswasta dan berdagang di Pasar Jatinegara, punya kebiasaan-kebiasaan buruk yang memperparah kerusakan dan pencemaran Kali Ciliwung. Jumlah penduduk yang makin meningkat tiap tahun mengakibatkan jumlah rumah makin meningkat pula.
          Hal ini menyebabkan lebar sungai menjadi menyempit, karena masyarakat makin banyak membagun rumah mereka di tepi sungai. Selain itu mereka sering membuang sampah sembarangan ke Kali Ciliwung. Padahal mereka menggunakan Kali Ciliwung tersebut untuk kebutuhan sehari-hari mereka, seperti untuk menyuci baju, mandi, dan buang hajat. Mereka beralasan bahwa jauhnya tempat pembuangan sampah yang membuat mereka membuang sampah ke sungai. Sedangkan walaupun mereka tahu bila Kali Ciliwung airnya kotor dan tidak higienis tapi mereka tetap menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini dikarenakan sering matinya air ledeng dan mahalnya air bersih yang biasanya dijual. Tentu saja hal-hal tersebut menyumbang peranan besar terhadap banjir, karena bila musim hujan tiba, air kiriman dari Bendungan Katulampa Bogor yang mengalir menuju laut menjadi tersendat ketika air tersebut memasuki kawasan Kali Ciliwung di wilayah Kampung Melayu.
          Air kiriman tersebut tersendat karena selain faktor air laut pasang, juga disebabkan oleh menumpuknya sampah di bantaran Kali Ciliwung di wilayah Kampung Melayu tersebut. Oleh sebab itu, hampir setiap musim hujan, banjir selalu menghantam daerah tersebut. Para masyarakat yang menderita oleh banjir tersebut hanya bisa pasrah dan mengungsi ke kantor kelurahan dan gedung sekolah yang terletak di daerah Jatinegara.
          Menurut data yang tercatat di Kelurahan Kampung Melayu banjir terbesar terakhir terjadi pada tahun 2007 dengan jumlah pengungsi mencapai 3.500 jiwa, yang sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 1996 dan 2002. Berikut juga data banjir beberapa tahun terakhir :
          Semua permasalahan ini tentu saja sudah dipikirkan oleh pemda DKI. Sudah sejak pemerintahan Ali Sadikin hingga terakhir Fauzi Bowo. Daerah Kampung Melayu tersebut sudah sering dikunjungi oleh para pejabat, bahkan Presiden RI serta pejabat Negara asing sudah pernah mengunjungi daerah tersebut.
          Sudah banyak pula kebijakan dan Peraturan Pemerintah yang dibuat untuk mengatur masalah penduduk dan masalah sampah. Sudah berkali - kali para pejabat Pemda DKI mendatangi wilayah tersebut untuk menawarkan relokasi bagi para penduduk yang menetap di sepanjang bantaran Kali Ciliwung. Para pejabat tersebut menawarkan apartemen/rumah susun. Namun tawaran tersebut hanya ditanggapi dengan dingin oleh para penduduk. Mereka khawatir bila mereka tidak mendapatkan kompensasi yang sesuai bila mereka pindah dari tempat tinggal mereka sekarang. Selain itu mereka merasa tidak pasti dengan status mereka bila menempati rumah susun yang ditawarkan. Apakah mereka menempati rumah susun tersebut gratis (bebas biaya sewa) atau sistem kontrak.  Sedangkan terkait masalah sampah, Pemda DKI sudah berkali-kali mengeruk Kali untuk mengangkat timbunan sampah yang mengendap di dasar Kali.
          Selain itu juga melakukan normalisasi Kali untuk memperlebar Daerah Aliran Sungai (DAS). Para warga pun melakukan usaha dengan mendirikan Rumah Kompos (Composite House). Maksud dari Rumah Kompos tersebut ialah semacam rumah panggung, maksudnya rumah yang terdiri dari 2 lantai, dimana lantai pertama merupakan ruang keluarga, tapi bila banjir datang, maka keluarga rumah tersebut dapat mengungsi ke lantai 2. Tapi semua upaya tersebut hampir tidak membawa dampak positif. Daerah tersebut tetap saja terendam banjir di setiap musim penghujan. Setiap banjir tiba, para penduduk mengungsi ke kantor kelurahan dan gedung sekolah yag terletak di daerah Jatinegara. Bantuan kemanusiaan bagi para korban banjir tersebut biasanya datang dari Palang Merah Indonesia (PMI), Pemda DKI dan dari daerah sekitar. Bantuan biasanya berupa bahan makanan, bahan pakaian, obat-obatan, tenda, dan perahu karet.
3.1       Kendala
-   Penyempitan kali karena pembangunan rumah di sekitar bantaran kali.
-   Akses jalan di sekitar bantaran kali ciliwung sangat kecil.
-   Akses yang sulit membuat kendaraan milik pemerintah daerah terutama Mobil sampah, tidak bisa masuk ke bantaran kali.
-   Warga yang tinggal di bantaran kali kurang memiliki kesadaran sehingga mereka membuang sampah langsung ke kali.
-   Memiliki mesin komposing tapi tidak ada tenaga pekerja untuk menjalankan mesin komposing guna mendaurulang sampah – sampah yang menumpuk di sekitar bantaran kali tersebut.
-   Air kiriman dari Bogor dan Depok.

3.2       Alternatif Pemecahan Masalah
-   Sering di adakan kampanye – kempanye tentang kebersihan lingkungan.
-   Di sekitar pemukiman bantaran kali harus di buat tempat pembuangan akhir.
-   Menormalisasikan bantaran kali ciliwung.
-   Dibuat rumah panggung one stop living, guna menghemat lahan.
-   Kesadaran dari masyarakat itu sendiri.
-   Di buat saluran air untuk menuju ke Banjir Kanal Timur (BKT).
  
BAB IV
PENUTUP
4.1         Kesimpulan
        Berdasarkan penelitian dan wawancara yang dilakukan di lapangan, kami peneliti berusaha untuk menganalisa bentuk permasalahan dan konsep pemenuhan akses terhadap keadilan  yang terdapat di sekitar  masyarakat bantaran Kali Ciliwung. Seperti yang telah diketahui oleh seluruh masyarakat di Jakarta ini secara umum, daerah bantaran kali Ciliwung tidak pernah lepas dari masalah banjir yang melanda apabila hujuan deras mengguyur daerah tersebut. Selama bertahun-tahun mereka hidup dengan kondisi demikian, dan telah menjadi sesuatu yang dimaklumi bagi warga tersebut apabila lagi-lagi fenomena banjir datang dan menyusahkan mereka. Di sisi lain, pihak pemerintah berargumen bahwa hal itu dikarenakan juga oleh andil warga yang tidak memperhatikan dan memelihara lingkungannya dengan baik, salah satunya yaitu membuang sampah sembarangan ke kali, sehingga apabila hujan deras datang mau tidak mau banjir juga turut menyertainya.
4.2         Saran
          Dengan demikian pemerintah beranggapan adalah lebih baik apabila solusi dari masalah ini berupa pemindahan seluruh warga dari wilayah banjir tersebut ke tempat yang lebih baik dan permanen, yaitu rumah susun (rusun). Mulailah pemerintah mengupayakan hal tersebut dengan memperkenalkan ide tinggal di rumah susun kepada warga, disertai dengan persuasi bahwa kiranya mereka akan memperoleh tingkat kehidupan yang lebih baik apabila mendiami tempat tinggal yang permanen dan dipastikan bebas dari gangguan banjir yang selama ini selalu dihadapi sebagai masalah utama warga.


DAFTAR PUSTAKA

Neolaka, Amos. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Gramedia.
Siahaan. 2004. Hukum Lingkungan Edisi 2. Jakarta: Erlangga.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Get paid to share your links!